Berikan Maafmu
Karya : Amanda Azizah A.U. (XAPL)
Ada seorang teman yang menceritakan kisah persahabatannya. Dia bernama Dean. Malam itu seperti biasa setiap hari mereka para sahabat berkumpul bersama, mungkin sekedar nongkorong di cafe cafe atau hanya duduk di taman. Mereka ada si zyco orang paling kaya di antara mereka, ada juga si bayu yang paling subur di antara mereka, si syfania yang paling cantik di antara mereka, dan Dean orang paling keren, tampan, dan unik di tongkrongan. Mereka sudah 12 tahun bersahabat dan tidak ada kata tidak nongkrong dalam 1 minggu.
Hari ini baru saja Dean keluar dari Swalayan, dia habis membeli kado untuk sahabatnya dan dia sangat terlambat,
" astaga udah jam 9.30 gue pasti dibunuh sama syfania".
Dean bergegas dan melajuakan mobilnya dengan kecepatan max. Namun karena sangat khawatir dan tergesa-gesa Dean tidak melihat ada seorang anak kecil sedang menyeberang jalan, seketika dean membanting setir kekanan, namun naasnya justru dia menabrak seorang wanita yang berdiri di situ. "Sial" kata Dean dan langsung keluar dan memeriksa keadaan korban, semua orang memarahi Dean dan menuntutnya untuk bertanggung jawab, Dean berjanji akan tanggung jawab tetapi setelah menghadiri acara ulang tahun sahabatnya,
" Pak tolong saya pasti tanggung jawab, tetapi ijinkan saya untuk menghadiri acara ulangtahun sahabat saya pak, saya berjanji setelah itu saya akan bertanggung jawab." Sambil memberikan kartu nama Dean pergi ke acara ulang tahun syfania.
Dean telah sampai di rumah syfania, dan benar saja acaranya telah di mulai dan syfania sangat marah padanya
" Apa-apan kau ini De kau terlambat ",
" iya De kau sudah membuat dia menunggu." Jawab zyco,
" Sudahlah lupakan saja lebih baik kita mulai makan apa kalian tidak lapar aku sudah sangat lapar." Celetuk bayu.
"Dasar paus" jawab mereka bersama meninmpali Bayu.
Ditengah keramaian pesta ulangtahunya, syfania mendapatkan telepon dari seseorang
"hallo, iya saya syfania, anda siapa?, APA tidak itu tidak mungkin" setelah menerima telepon syfania menangis hisetris.
" syf ada apa?"zyco,
" hai ada syf lagi ulangtahun jangan nangis gini "Bayu,
" tante gue, tente Mila gue kecelakaan,"
"APA" jawab mereka serentak.
Mereka bergegas pergi ke Rumah Sakit tempat tante Mila di rawat. Sesampainya di sana syfania tidak bisa menahan diri nya untuk menangis karena dokter mengatakan bahwa tante Mila telah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Warga yang menolong tante Mila mengucapkan bela sungkawa dan salah satu di antara mereka menunjuk Dean dan mengatakan bahwa Deanlah yang menapbrak tantenya Syfania pun tidak percaya dan histeris.
" Tidak itu ngak mungkin, bagaimana sahabat saya sendiri bisa melakukan itu, itu tidak benar kan de ? Iyakan?". Sambil menunduk Dean menganggukkan kepala Syfania sangat terkejut mendengar itu
" Kenapa De kenapa lo lakuin ini ke gue apa salah gue ke lo, lo tau sendiri kalo tante Mila itu keluarga satu-satunya gue De, kenapa De" sambil menangis syfania memukul i Dean.
Dean hanya bisa diam dan pasrah jika memang syfania ingin membunuhnya, sedangkan Zyco dan Bayu mereka membantu syfania dan menenangkannya.
" aku tidak ingin ada seoarang pembunuh datang dan ikut ke pemakaman tante Mila, zyc,bay tolong suruh orang itu pergi sekarang juga." Tegas Syfania,
" Lo sebaiknya pulang aja De, Syfania ngak mau lo ada di sini, berikan dia waktu gue tau lo ngak sengaja ngelakuin ini, lo tenang gue sama Bayu akan urus semua"
sambil menepuk bahu Dean Zyco mencoba meyakinkan Dean kalo semua bakal baik baik saja, Dean pun pergi dari rumah sakit sesuai keinginan sahabatnya itu.
Tiga tahun telah berlalu, dan hari ini Dean keluar dari penjara, Zyco, Bayu dan Syfania pergi menjemput Dean di penjara, Syfania tidak ingin ikut karna dia belum memaafkan Dean, namun dia tidak enak menolak permintaan Zyco dan Bayu biar bagaimanapun ini masalahnya dengan Dean bukan berarti dia harus marah juga kepada Zyco dan Bayu. Setelah menjemput Dean seperti biasa mereka nongkrong di cafe namun suasana tidak seperti biasa, yang biasanya penuh tawa sekarang penuh dengan diam. Untuk mencairkan suasana Zyco dan Bayu memiliki rencana untuk mengajak mereka mendaki gunung, karena mereka yakin hal itu akan membuat mereka baikan lagi. Dean dan Syfania hanya diam mereka tidak menjawab sepatah kata pun,
" Jangan diam aja kek patung kalian, mau ngak ?" Tanya Bayu,
" Gue sih terserah, emang mau kapan ? Dan dimana ?" Jawab bayu.
" Kita berangkat Agustus sekalian upacara diatas gunung, buat gunungnya ngak tau mau kemana" jawab Zyco,
Hari ini bulan Agustus mereka berangakat menuju salah satu gunung dijawa timur, mereka berangakat dari Bekasi dengan kereta jam 14.00 dan sampai di jawa timur jam 15.00 keesokan harinya, mereka telah sampai di malang jawa timur, mereka menaiki jeep untuk sampai di gerbang pendakian gunung. Mereka telah sampai di base came gunung tersebut, Zyco telah mengurus administrasi pendakian, pendakian di mulai malam ini. Selesai beristirahat mereka melanjutkan perjalanan menuju pos 1,2,3,4,5,6, mereka banyak berhenti karena jalan mulai agak menanjak. Dean yang menyadari akan hal itu langsung bertindak.
" Syf lo capek kan? Kalo capek bilang ya syf, jangan ragu, karena orang gagal kepuncak kebanyakan capek, sini gue bawa in tas lo" kata Dean,
Syfania mulanya ragu namun mau gimana lagi hanya Dean yang menawari akan membawa tasnya jadi mau tidak mau Syfania mengiyakan.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju pos terakhir pos 6, Tak terasa mereka telah sampai di pos 6 di sini sudah banyak tenda yang terpasang dan tenda juga mulai gelap, artinya mereka adalah pendaki terakhir yang sampai di pos 6,
" Oke sekarang kita bagi tugas Zyco dan Bayu kalian langsung bangun tenda aja gak usah cari kayu, kita gunakan api unggun yang sudah di buat pendaki lain, gue yang masak dan Syfania lo istirahat aja"
" Oke De" jawab Zyco dan Bayu,
di sini Syfania sadar bahwa Dean tak seburuk yang dia pikirkan Dean tetaplah Dean yang dulu yang selalu membantunya dan tidak ingin membuatnya repot, namun Syfania enggan untuk mengatakannya pada siapa pun. Tenda dan makan malan sudah siap, merak memakan dengan sangat lahap karena sangat lapar dan setelah makan mereka tidur
Tak terasa sudah jam 04.00 WIB taggal 17 agustus, Dean membangunkan mereka semua dan menyuruhnya bersiap-siap, setelah selesai Dean memimpin mereka untuk berdoa
" Berdoa mulai",
" Berdoa selesai".
Mereka muali berjalan menuju puncak, mereka tidak sendiri sekarang ada banyak rombongan yang juga akan ke puncak untuk upacara 17 Agustus.
Langkah demi langakah berpasir mereka pijak i selama 1jam mendaki tidak ada yang meminta istirahat, setiap kali Dean beranya apakah ada yang cepek tidak ada yang menjawab, Dean tau Zyco dan Bayu tidak capek karena terlalu menikmati pendakian, tapi Syfania Dean tau kalo dia kelelahan dia selalu enggan mengatakan pada Dean maupun yang lain, Hingga merka saat tinggal beberapa langakah menuju puncak
" Zyc pimpin kita ke puncak " suruh Dean,
Zyco mengangguk dan mengambil alih barisan depan dan Dean ke belakang mereka terus naik dipaling depan ada Zyco di ikuti Bayu lalu Dean, Syfania di belakang karena Dean memegang tangan Syfania dan membantu naik agar tidak terlalu lelah. Awalnya Syfania menolak, namun apa daya dia sudah sangat lelah dan itu satu-satnya jalan agar dia bisa sampai puncak, mereka berjalan lagi dan lagi dan akhirnya mereka sampai di Puncak
" KITA DIPUNCAK" teriak Zyco dan diikuti mereka
"AAAAAAAA"
tak terasa sambil berteriak air mata mereka jatuh, dan mereka bersujud sykur atas keberhasilan mendaki di tanggal 17 Agustus. Upacra dimulai mereka dan rombongan yang lain mengibarkan Bendera Merah Putih dan bernyayi lagu Indonesia Raya setelah itu merka semua diam dan termenung menikmati keindahan negeri ini.
Ditengah lamunan mereka Syfania datang dengan tangis di hadapan mereka, hal itu membuat ketiga sahabatnya khawatir
" Eh syf ada apa? Kenapa nangis? Ada yang terluka?" Tanya Dean,
" Lo kenapa sih De masih khawatir ke gue ? Kenapa De ? Kenapa? Padahal gue uda nyakitin lo De gue bentak lo, gue maki lo, gue benci lo kenapa De? Kenapa lo masih baik ke gue lho mintamaaf ke gue tiap hari, lo bawain tas gue, lo masak buat gue, lo bantuin gue sampai puncak dan gue, gue sebrekngsek itu jadi sahabat ngak pernah mau maaf in lo"
sambil nangis Syfania mengatakan hal itu dia sudah tidak tahan, dia sadar Dean tidak sengaja menabrak tante Mila, Sambil mengusap air mata Syfania Dean tersenyum
" Gue ngelakuin ini karna gue sahabat lo Syf, gue uda buat lo kehilangan keluarga lo satu-satu nya jadi, sebagai sahabat lo gue ingin jagain lo, bahagian in lo agar lo ngak merasa sendiri lagi Syf, karna kita akan selalu ada bersama lo syf meskipun susah maupun senang kita akan selalu ada buat lo, lo ngak sediri Syf kita akan selalu ada buat lo, kapan pun dan di mana pun ".
Syfania sadar bahwa sahabat-sahabatnya itu tulus menyayanginya, Zyco dan Bayu hanya tesenyum mereka senang akhirnya rencana mereka membuat kedua sahabatnya baikan berhasil.
Mereka berpelukan di puncak dan saling meminta maaf
" Maafin gue De, harusnya gue ngertiin lo dari dulu kalo lo ngak sengaja nabrak tante Mila" kata Syfania
" Gue juga minta maaf sama lo ya" jawa Dean, Syfania hanya mengangguk,
" Udalah kata orang tidak ada kata maaf dan terima kasih diantara persahabatan" celetuk Bayu
seketika mereka tertawa bersama, Dean sadar ini adalah tertawa kebersamaan setelah sekian lama hilang. Mereka sadar begitu pentingnya kata permintaan maaf dan mendengar penjelasan seseorang, mungkin orang berfikir dengan tidak memaafkan mereka akan merasa bahwa itu pantas di dapatkan, namun mereka tidak tahu bahwa memaafkan akan lebih baik dari meminta maaf, bukankah ada seseorang yang mengatakan " Memaafkan lebih mulia dibandingkan yang memintamaaf" dan bukankah untuk mengawali hal yang baru kita harus melupakan hal yang dulu ya mungkin begitulah, kisah mereka ini belum berakhir, masih ada keseruan yang mereka lakukan, namun hanya inilah kisah yang menurutnya paling berharga dan harus diingat sepanjang masa.
Keren.....
BalasHapusDlm penulisan cerpen terutama yg harus perhatikan ialah teknik. Baik teknik bercerita atau teknik dlm menetukan alur. Kalimat jangan terlalu panjang. Seperti halnya kalian bernafas. Oke..... semangat