Pohon Kecil di Rumah Nenek


 POHON KECIL DIRUMAH NENEK


Pagi sabtu ini terasa sangat membosankan. Hari ini, adalah hari libur sekolah. Naomi kini masih tertidur pulas dikasurnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.30 Tiba-tiba ada seseorang yang datang mengetuk pintu kamar Naomi. 

“Naomi, bangunlah ini sudah jam setengah 8,” panggil ibu Naomi.

Naomi yang mendengar itu segera bangun dari mimpi indahnya. 

“Ada apa Bu? Ini kan hari libur.” Ucap Naomi lesu.

“Hari ini kita akan pergi ke rumah nenek. Ayo cepat sarapan dulu.” Sahut ibu Naomi dibalik pintu.


Naomi terkejut. Sudah sejak lama ia tidak berkunjung kerumah nenek di Bandung. Ia sangat merindukan nenek, apalagi suasana pedesaan dikampung. Naomi pun langsung bergegas keluar kamar untuk sarapan. Setelah itu, Naomi dengan cepat bersiap untuk pergi ke rumah nenek.

“Ibu, Nana sudah siap!” Seru Naomi.

“Wah, kok cepat sekali. Kita berangkat 1 jam lagi, tunggu ya,” jawab ibu Naomi


Kini Naomi tertunduk lesu, dia sudah sangat ingin menyicipi bolu coklat buatan neneknya yang sangat enak sekali. Sudah begitu, biasanya Paman Aji akan mengajak dia untuk berkebun di belakang rumah bersama Hugo, sepupunya. 1 jam sudah berlalu, kini keluarga Naomi akan bersiap-siap untuk berangkat ke Bandung. Perjalanan cukup panjang karena Naomi sendiri tinggal di perkotaan, dan rumah neneknya berada jauh di pedesaan. Walaupun begitu, selama perjalanan Naomi duduk tenang sambil menikmati perjalanan mereka.


Sesampainya di rumah nenek, keluarga Naomi disambut oleh nenek, paman, bibi, dan saudaranya. Mereka disambut dengan makanan hangat yang telah disiapkan. Naomi pun senang, diakhir pekan ia dapat berkunjung ke rumah neneknya. Apalagi ia akan menginap 2 hari dirumah nenek, ia sudah memikirkan apa yang akan ia lakukan besok bersama kerabat-kerabatnya itu. Keeseokan paginya, Naomi diajak Hugo untuk pergi berkebun. Mereka menanam beberapa benih sayuran dan juga memanen buah-buahan di kebun milik pamannya. Saat disana, paman Aji memberikan sebuah pohon yang kecil dan mungil. Paman menyuruhnya untuk menjaganya hingga ia tumbuh besar. Naomi sangat senang dan berterima kasih kepada Paman Aji, ia berjanji akan merawat pohon kecil itu. 


Tak terasa 2 hari sudah berlalu, kini Naomi dan keluarganya harus berpamitan untuk kembali pulang kerumahnya di kota. Naomi sangat sedih, namun kesedihannya sedikit berkurang karena ia telah diberi oleh-oleh berupa pohon kecil dari Paman nya. Akhirnya keluarga Naomi pun pulang ke kota. Sesampainya dirumah, Naomi merasa ada yang aneh. Oh! Pohon mungil itu ketinggalan dirumah nenek. Naomi sangat sedih dan meminta orangtuanya kembali ke desa neneknya untuk mengambil pohon tersebut. Tapi, orangtuanya menolak. Perjalanan begitu jauh dan tidak mungkin dilakukan hanya untuk mengambil pohon kecil itu.


Tak ada acara lain, orangtuanya hanya menenangkan Naomi dan meminta kerabatnya yang berada dirumah nenek untuk menjaga pohon itu sementara waktu. Naomi tenang ketika yang dimintai tolong adalah Hugo. Hugo adalah saudara yang baik hati dan penolong. Hugo menyuruh Naomi agar tidak usah khawatir karena pohon itu akan ia jaga dengan baik sampai Naomi ke rumah nenek lagi untuk mengambilnya.


Tidak terasa, 6 bulan berlalu, dan kini sudah tiba masa libur sekolah lagi. Naomi dan keluarganya pun berencana untuk pergi mengunjungi nenek di Bandung. Pagi ini, di dalam perjalanan, Naomi sudah tidak sabar untuk membawa pohon mungilnya kerumah. Ia yakin jika Hugo menjaga pohonnya dengan baik. Sesampainya dirumah nenek, ternyata Paman, bibi, dan juga Hugo sedang ada acara disuatu tempat dan akan pulang saat malam nanti. Naomi bertanya-tanya pada neneknya dimana pohon kecil itu berada. Namun, neneknya hanya menggeleng dan tidak tahu adanya pohon kecil itu. Naomi pun terpaksa mencari keseluruh rumah nenek dan ke kebun paman, tapi nihil pohon kecil itu tidak ada.


Naomi mulai merasa sedih. Dia berpikir pasti Hugo tidak benar benar menjaga pohon kecilnya dengan baik. Saat malam tiba, paman, bibi, dan Hugo mampir kerumah nenek untuk berkumpul. Disana, Naomi sudah berancang-ancang untuk memarahi Hugo.

“Hugo, dimana pohon kecilnya? Aku sudah mencarinya kemana-mana!” Seru Naomi.

“Ah , ada kok. Tenanglah Naomi, aku menjaga pohon itu dengan baik. Kau tidak bisa menemukannya karena pohon itu sudah bertumbuh besar dan sudah berbunga.” Sahut Hugo.

“Oh? Benarkah? Aku mau lihat!” Jawab Naomi.


Hugo pun mengajak Naomi ke rumahnya yang bertetangga dengan rumah nenek. Ternyata benar, pohon kecil itu kini sudah tumbuh besar dan berbunga. Naomi sangat senang sekali karena Hugo dapat menjaganya dengan baik.

“Bagaimana? Keren kan aku?” Tanya Hugo.

“ Wahh iya, sudah tumbuh besar dan bunganya cantik! Terimakasih Hugo!” Jawab Naomi.

“Tapi, aku ingin tumbuhan ini aku bawa pulang. Bagaimana cara membawanya kalau sudah besar begini?” Tanya Naomi.

“Tidak perlu dibawa pulang. Taruh saja disini, aku akan merawatnya. Kau bisa melihatnya kalau kau berkunjung ke sini. Don’t worry sister.” Sahut Hugo dengan sedikit bergurau.

“Huh! Iya deh,” jawab Naomi sedikit kesal


Mereka pun akhirnya bermain-main dengan pohon kecil itu. Kini, setiap berkunjung ke rumah nenek, Naomi akan menyiram pohon tersebut dan memetik beberapa bunganya. Pohon itu semakin lama semakin bertumbuh besar dan mengeluarkan buah. Naomi dan Hugo sangat senang. mereka suka mengambil buah itu untuk dimakan bersama-sama.


Karya: Aisyanita Amelia Nurleilani


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari ayah

Cerpen

Bayang